BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Dalam rangka ikut
mencerdaskan kehidupan bangsa, agar dapat mempunyai masa depan yang lebih baik,
maka sumber daya manusia harus ditingkatkan untuk menghadapi perkembangan
zaman. Masyarakat harus memiliki kecerdasan, kertampilan, wawasan yang luas,
madiri serta kemajuan pola pikir dan pola hidup. Hal ini tidak akan tercapai
apabila masyarakat tidak mau belajar atau sekolah.
Banyaknya
anak yang berhenti atau mogok sekolah ini sangat mendorong saya untuk mengetahui
lebih dalam lagi tentang penyebab semua itu. Kehidupan di desayang sangat jauh
dari keramaian kota
menjadikan warga di sini tidak memiliki kemauan dan kemajuan pola pikir.
Dusun ini terletak di wilayah
pegunungan tepatnya di dusun Dawung, Serut, Gedangsari, Gunungkidul. Mata pencaharian warga di sini adalah
bertani, dengan tanah yang sangat sempit. Kehidupan mereka sangat sederhana. Namun, yang menyentuh hati saya adalah banyak anak yang masih usia
sekolah (wajib belajar) namun tidak sekolah, ada juga yang drop out SD bahkan
ada yang sama sekali tidak sekolah.
B. TUJUAN
Seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi pendidikan secara umum telah dapat dinikmati oleh
sebagian besar warga masyarakat yang tidak mengalami permasalahan baik ekonomi,
sosial, maupun keluarga.
Untuk
menuntaskan wajib belajar 9 tahun, maka perlu adanya sosialisasi pada dusun
tersebut agar mereka mengerti dan memahami pentingnya pendidikan pada usia wajib
belajar.
C. DASAR
HUKUM
1. UUD
1945
Pembukaan UUD 1945 alenia
ke-4.
2.
UU No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3.
Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional.
4. Instruksi
Presiden :
a. No.
1 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan Wajib Belajar 9 tahun.
b. No. 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib
Belajar.
D.
SASARAN
Ø Penduduk dan
masyarakat yang tidak sekolah khususnya anak usia wajib belajar.
Ø Penduduk yang
kurang mampu, sehingga tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
FATOR-FAKTOR YANG
MEMPENARUHI ANAK TIDAK SEKOLAH
a. Faktor intern
(keluarga)
b. Faktor
ekonomi
c. Faktor
lingkungan
a. Faktor keluarga
Ternyata keluarga sangat
besar penngaruhnya terhadap kondisi anak karena orang tua yang tidak
berpendidikan atau tidak sekolah akan membuat anak malas bahkan tidak mau
bersekolah karena orang tua di desa biasanya menjadi figur atau panutan anak.
b. Faktor ekonomi
Keadaan
ekonomi yang serba kekurangan membuat anak tidak mau bersekolah karena untuk
kebutuhan maka kadang kekurangan jadi anak lebih memilih tidak sekolah agar
tidak keluar biaya.
c. Faktor
lingkungan
Masyarakat
yang hidup di lingkungan bukan kalangan pendidikan atau pegawai juga
mempengaruhi pikiran anak untuk tidak sekolah.
Kadang ada warga yang bisa
mengenyam pendidikan lebih tinggi tetapi tidak menjadi pegawai, itu juga besar
pengaruhnya terhadap anak-anak di dusun tersebut.
B.
SOLUSI
a. Pengumpulan
data
b. Mengadakan
pertemuan dengan orang tua dan anak yang tidak bersekolah.
c. Memberikan
pengarahan kepada mereka betapa penting dan perlunya pendidikan.
d. Mendatangi
langsung ke rumah warga yang ada anaknya putus sekolah.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Banyak faktor yang mendorong anak tidak
mau bersekolah atau putus sekolah, antara lain : a. Faktor keluarga
b. Faktor ekonomi
c. Faktor
lingkungan
Namun, dengan
sosialisasi dan juga langsung mendatangi ke rumah-rumah warga yang ada anak
tidak bersekolah, akhirnya anak-anak tersebut sebagian besar saat ini ada yang
mau bersekolah lagi
Karena dengan pendidikan yang lebih tinggi
diharapkan dapat merubah ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar